Sabtu, 06 April 2013

sintem komunikasi intrapersonal

materi ini menerangkan atau menjabarkan bagaimana orang menerima informasi dan mengolah, mmenyimpan, mengahasilkan kembali. proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir
1. Sensasi adalah proses menangkap suatu stimulus yang ada dalam lingkungan sekitar
2. Persepsi adalah proses pemberi makna pada sensasi sehingga timbul pengetahuan baru, pada intinya persepsi mengubah sensasi menjadi sebuah informasi.
3. Memori adalah proses menyimpan informasi yang dapat sewaktu-waktu dapat di panggil kembali.
4. Bepikir mengolah informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respons.

contoh dari sistem komunikasi Intrapersonal

a.  Saat berlatih sepak bola joko dilatih perlatih baru yang datang sedikit terlambat, dari kejauhan joko melihat pelatinya yang bertubuh besar dan berkulit sawo matang. saat pelatih itu menghampiri tim yang akan di latihnya dan berkenalan dengan semuanya termasuk joko, namanya pak hadi. kemudian latihan dimulai, joko mengikuti latihan dengan baik dan pak hadi juga melatih dengan sangat baik dan bertanggungjawab. joko meyakini pak hadi sebagai sosok pelatih yang bagus.  

keterangan  
 pelatih baru:  stimulus
bertubuh besar dan berkulit sawo matang: persepsi
namanya pak hadi : memori
joko meyakini pak hadi sebagai sosok pelatih yang bagus

referensi
rahmat, jalaludin.2007.psikologi komunikasi.bandung:remaja Rosdakarya


 

Sabtu, 30 Maret 2013

Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

a. faktor Biologis 
Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki motivasi biologis untuk mempertahankan eksistensi diri dan kelangsungan spesies (keturunan). Mereka akan membutuhkan makanan dan minuman untuk dapat bertahan hidup dan melarikan diri ketika melihat musuh yang menakutkan serta membutuhkan lawan jenis untuk kegiatan reproduktifnya.Utsman Najati menjelaskan bahwa kebutuhan seksual sangat erat hubungannya dengan kepentingan kelangsungan spesies. Sementara itu kepentingan mempertahankan eksistensi diri dapat terpenuhi melalui kebutuhan yang lainnya.Ketika muncul dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka kebutuhan tersebut akan mendorong manusia melakukan upaya adaptasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian, munculnya perilaku atas dorongan dari kebutuhan ini merupakan suatu keniscayaan bagi manusia sebagai makhluk hidup.
Oleh karena itu, motivasi biologis memiliki pengaruh penting dalam kehidupan manusia. Rasa lapar mampu membuat manusia merasa lelah sepanjang hidupnya karena mencari sesuap makanan untuk menghilangkan rasa lapar tersebut. Sama halnya dia juga akan merasa lelah ketika terus berusaha menghilangkan rasa takut yang menghantui kehidupannya. Oleh karena itu, manusia tidak akan pernah berhenti memburu rasa aman yang bisa membuat dirinya tenang, tentram dan bahagia. Di samping itu, motivasi seksual juga merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Motivasi inilah yang memunculkan ketertarikan antara makhluk dengan lawan jenisnya. Berangkat dari ketertarikan antar jenis ini tercipta sebuah keluarga. Keluarga akan menghasilkan anak keturunan yang pada gilirannya akan menciptakan sebuah generasi. Dari siklus seperti ini keberadaan sebuah spesies dapat dipertahankan. Maka dari itu, demi keberlangsungan hidup manusia motivasi seksual merupakan hal tidak dapat dihindari dalam kehidupan mereka.Pada dasarnya motivasi biologis muncul sebagai akibat tidak adanya keseimbangan organik maupun kimiawi dalam tubuh manusia. Dalam studi ilmu psikologi modern, keseimbangan berbagai unsur dalam tubuh manusia disebut dengan istilah homeostatis. Ketika motivasi itu muncul maka akan mendorong manusia untuk melakukan upaya adaptasi yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhannya. Upaya pemuasan ini bertujuan untuk menyeimbangkan kembali kondisi tubuhnya. Oleh karena itu, Walter Cannon, seorang dokter kebangsaan Amerika berpendapat bahwa tubuh manusia sebenarnya memiliki kecenderungan yang mengarah kepada upaya penyesuaian diri guna mempertahankan tingkat konsentrasi dzat dalam tubuh agar tetap konstan (homeostatis). Walaupun demikian manusia bukan sekedar makhluk biologis. Kalau sekedar makhluk biologis, mereka tidak berbeda halnya dengan binatang. dalam pandangan Islam, hubungan seksual antara suami dan istri bukanlah sekedar untuk mencari kenikmatan dan kepuasan birahi belaka. Namun hubungan itu lebih bersifat ikatan rasa cinta, kasih sayang, dan kedamaian yang menyebabkan manusia merasa aman dan tentram. Hubungan seksual tersebut dianggap sebagai hubungan kemanusiaan yang sarat dengan ungkapan rasa cinta dan saling menghargai. Islam menyetarakan nilai hubungan seksual dengan sedekah maupun amal shalih. Oleh karena itu, selain dari faktor biologis ini masih terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi perilaku manusia.
 b. Faktor sosiopsikologis 
Sebagai makhluk sosial, manusia akan memperoleh beberapa karakteristik yang memengaruhi tingkah lakunya. Faktor karakteristik ini sering disebut sebagai faktor sosiopsikologis yang dapat memengaruhi perilaku manusia.Jalaludin Rahmat mengklasifikasikannya ke dalam tiga komponen, yaitu komponen afektif, kognitif, dan konatif. Komponen pertama merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Sementara komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. Dan komponen konatif adalah aspek visonal yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
Komponen afektif dari faktor sosiopsikologis terdiri dari motif sosiogenesis, sikap dan emosi. Berikut ini penjelasan Jalaluddin mengenai motif-motif tersebut: 
1)        Motif sosiogenesis 
Motif sosiogenesis merupakan motif sekunder yang dapat memengaruhi perilaku sosial manusia. Secara singkat, motif-motif sosiogenesis dapat dijelaskan meliputi motif ingin tahu, yang meliputi mengerti, menata, menduga, motif kompetensi, motif cinta, motif harga diri dan kebutuhan untu mencari identitas, kebutuhan akan nilai dan kedambaan akan makna kehidupan serta kebutuhan akan pemenuhan diri.
2)        Sikap 
Sikap adalah salah satu konsep dalam psikologi sosial yang paling banyak didefinisikan para ahli. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenesis yang diperoleh melalui proses belajar. Ada pula yang melihat sikap dengan kesiapan saraf sebelum memberikan respon. Dari beberapa definisi yang ada, Jalaludin menyimpulkan beberapa hal berikut: Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, relatif lebih menetap serta mengandung aspek evaluatif dan muncul dari pengalaman. 
3)        Emosi
Emosi adalah kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan dan proses fisiologis. Coleman dan Hammen mengungkapkan bahwa emosi dapat berfungsi sebagai pembangkit energi, pembawa informasi tentang diri seseorang, pembawa pesan kepada orang lain dan sumber informasi tentang keberhasilan. 
Emosi berbeda-beda dalam hal intensitas dan lamanya. Dari segi intensitasnya ada yang berat, ringan dan desintegratif. Emosi ringan meningkatkan perhatian seseorang kepada situasi yang dihadapi disertai dengan perasan tegang sedikit. Emosi kuat disertai dengan rangsangan fisiologis yang kuat. Dan emosi desintegratif terjadi dalam intensitas emosi yang memuncak. Sementara dari segi lamanya, ada emosi yang berlangsung singkat dan ada yang lama. Emosi ini akan mempengaruhi presepsi seseorang atau penafsiran stimuli yang merangsang alat indra.Selanjutnya komponen kognitif dari faktor-faktor sosiopsikologis adalah kepercayaan. Kepercayaan di sini tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang ghaib. Akan tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu ‘benar’ atau ‘salah’ atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman atau intuisi.Dengan demikian kepercayaan di sini adalah yang memberikan presepsi pada manusia dalam mempresepsi kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap terhadap objek sikap.
Sementara komponen konatif dari faktor sosiopsikologis terdiri atas kebiasaan dan kemauan. Jalaludin mendefinisikan kebiasaan sebagai aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis, tidak direncanakan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kebiasaan merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang lama atau sebagai reaksi khas yang diulangi seseorang berkali-kali. Sementara kemauan merupakan usaha seseorang dalam mencapai tujuan.Usaha di sini tentu sangat berkaitan dengan pengetahuan seseorang tentang hal yang akan dicapai tersebut.

Faktor-faktor Situasional yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
a. faktor Ekologis
kaum Determinisme lingkungan sering menyatakan bahwa keadaan alam mempengaruhi gaya hidup dan perilaku. Banyak orang menghubungkan kemalasan bangsa indonesia pada mata pencaharian bertani dan matahari yang selalu bersinar setiap hari. sebagian pandangan mereka telah diuji dalam penelitian, seperti efek termperatur pada tingkatan kekerasan, perilaku intrapersonal, dan suasana emosional. yang belum diteliti, antara lain pengaruh temperatur ruangan pada efektifitas komunikasi.
contohnya ;  orang jazirah arab sudah terbiasa dengan iklim panas lain halnya dengan orang indonesia yang cenderung emosional bila sedang cuaca panas.

b. faktor rancangan dan arsitektural
Dewasa ini telah timbul perhatian di kalangan para arsitek pada pengaruh lingkungan yang dibuat

Minggu, 10 Maret 2013

psikoanalisis, behaviorisme psikologi kognitif dan pendekatan humanistik

psikologi komunikasi materi minggu ketiga psikoanalisis, behaviorisme psikologi kognitif dan pendekatan humanistik
      Kali ini saya akan membahas tentang materi perkuliahan Psikologi komunikasi yaitu psikoanalisis, Behaviorisme, psikologi kognitif dan psikologi Humanistik.

Menurut pemahaman saya,

Psikoanalisis 

adalah aliran yang berpendapat bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses bawah sadar dirinya. Keyakinan, rasa takut, rasa senang dan keinginan yang tidak di sadari oleh individu tersebut tetapi dapat mempengaruhi perilakunnya.
                 Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia yaitu:
a.      Id : yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia merupakan  pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi    kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan, id adalah       tabiat hewani .contohnya: ketika seseorang yang mengiginkan sesuatu pasti akan berusaha        mendapatkannya apapun cara yang akan digunakan.
b.   Ego : adalah mediator antara  hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah  yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud       rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas dan menyesuaikan diri dengan realita.Ego ini      adalah bagian dari Id, namun sudah mendekat dengan dunia luar untuk mencari dan menemukan objek yang dapat memenuhi kebutuhan.contohnya saat kita lapar maka aka bertindak dan berfikir bagaimana rasa lapar itu hilang adalah ego sedang yang menimbulkan rasa lapar itu sendiri adalah Id.
c.    Super ego : yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normatif atau ideal super ego disebut juga sebagai hati nurani,merupakan internalisasi dari norma-norma dan kultur   masyarakat. Super ego memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan       dibawah alam sadar.
             
 Contohnya prilaku seorang anak yang semula dikontrol oleh orangtuanya,tetapi   apabila superego telah terbentuk, maka control dari dirinya sendiri

                Prespektif psikoanalitik memberikan cara baru untuk memandang beberapa contoh masalah dan semua tindakan kita memiliki suatu peyebab tetapi peenyebab itu lebih sering merupakan motif bawah sadar ketimbang rasional yang menggerakan perilaku kita. Salah satu contoh ketika kita melewati tempat yang begitu seram atau ngeri secara tidak langsung alam bawah sadar kita timbul, sehingga dapat menyebabkan rasa takut muncul yang ditandai dengan bulu kudung kita jadi merinding.

Behaviorisme 

adalah aliran dalam pikologi yang timbul sebagai perkembangan dari psikologi pada umumnya. Behaviorisme pada dasarnya adalah gabungan dari empirisme, utilitarianisme, hendoisme. Aliran Behaviorisme sebagai reaksi aliran instropeksionisme yang salah satu menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif, Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan Teori dari aliran ini dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Aliran ini juga mempersoalkan bagaimana perilaku manusia dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan,sehingga menimbulkan cabang Psilkologi stimulus-respon (Psikologi S-R)  yang mempelajari stimuli yang relevan di lingkungan, respon yang ditimbulkan oleh stimuli tersebut dan ada hadiah atau hukuman yang terjadi setelah respon tersebut.

Dari penjelasan diatas dapat digambarkan skema proses terjadinya Psikologi stimulus-respon yaitu:
             
·         Stimulus/rangsangan   Organisme  Respon

Contoh : Ketika seorang ibu ingin mengajarkan bagaimana mengajarkan berhitung , ia akan mengamati terlebih dahulu bagaimana keadaan fisik anaknya dan kemampuan dasar yang dimiliki. ibu akan berfikir ia sebagai subjek dan anaknya sebagai objek. fakta netral harus dimiliki oleh sang ibu dalam menghadapi anaknya. Sebuah pemikiran yang bersih dari unsur- unsur subjektifnya. Ditahap ini materi – materi pembelajaran berhitung akan diberikan sebagai bentuk stimulus dari ibu terhadap anaknya.
Ibu akan menjelaskan dan mencotohkan tentang bagaimana urutan berhitung sebab – akibat dalam pengajaran akan didapatkan sebagai hasil. Rangkaian sebab (pemberian stimulus) – akibat ini akan menghasilkan sebuah respon dari anaknya dimana respon ini akan membentuk sebuah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pembelajaran. teori – teori tersebut akan dipraktekkan secara instrumental dan universal di kelas – kelas selanjutnya.
Kasus singkat diatas adalah contoh dari sebuah pembelajaran di rumah dengan penerapan teori behaviorisme. Ibumengajari sebuah stimulus berupa materi – materi pengajaran dan mengharapkan akan mendapatkan sebuah respon yang berupa perubahan tingkah laku dari anak-anaknya. Perubahan tingkah laku dalam bentuk dari ketidaktahuan dan ketidakmampuan untuk mempraktekkan pelajaran yang diberikan berubah menjadi mampu untuk mempraktekkannya. ibu tidak melihat bagaimana proses anaknya belajar, ibu hanya melihat bagaimana hasil akhir yang diperoleh. Reinforcement positive atau negative yang akan diberikan tergantung dari bagaimana perubahan tingkah laku yang dihasillkan.

Psikologi Kognitif


          Psikologi kognitif merupakan reaksi terhadap behaviorisme dan sebagiannya lagi kembali kognitif dari psikologi,dimana memandang bahwa ilmu prilaku dan proses mental. Aliran ini lahir pada awal tahun 70-an ketika psikologi sosial berkembang ke arah paradigma baru manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk pasif yang digerakkan oleh lingkungannya tetapi makhluk yang paham dan berpikir tentang lingkungannya (homo sapiens). Aliran ini memunculkan teori rasionalitas dan mengembalikan unsur jiwa ke dalam kesatuan dalam diri manusia .asumsi yang digunakan adalah manusia bersifat aktif yang menafsirkan stimuli secara tidak otomatis bahkan mendistorsi lingkungan.
 contohnya adalah: seorang mahasisa tidak suka dengan salah satu mata kuliah namun karena di dorong oleh rasa tanggung jawabnya dan tata tertib yang berlaku. mahasiswa tersebut tetap masuk kuliah agar dapat lulus dengan baik


Aliran Humanistik

Menurut saya aliran ini mengganggap manusia selalu berusaha menjadi lebih baik, bukan bagaimana menjadi manusia yang baik melainkan apa adanya kita.
 contoh: roni pada awalnya adalah anak yang nakal, lalu dia dimasukan sekolah pesatren oleh orang tuanya. dengan berjalnnya waktu roni terkrtuk hatinya dan sadar. dia berniat untuk menjadi lebih baik dan meningkatkan ibadahnya. kesadaran roni singkron terhadap lingkunyannya yang juga mendukung keinginan roni untuk berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

sumber :
http://yhoen-yulia.blogspot.com/2012/09/aliran-aliran-dalam-ilmu-psikologi-dan.html

Senin, 25 Februari 2013

psikologi komunikasi minggu ke dua


pendekatan psikologi pada komunikasi ada 4 menurut fisher (1978)
  1. Penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of stimuli)
  2.  proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal meditation of stimuli), 
  3.  prediksi respon (prediction of response),
  4.  peneguhan respon (reinforcement of responses). Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang. 

         Psikologi komunikasi menurut saya adalah suatu ilmu yang didalamnya terdapat pengirim pesan, pesan itu sendiri, penerima pesan, dan gangguan psikologis yang dapat meperlambat atau membuat pesan yang di sampaikan menjadi tidak sesuai dengan makna awal pengirim. pesan yang di sampaikan dapat berupa berita, pengetahuan, hiburan, dan ajakan.

contoh psikologi komunkasi dalam kehidupan nyata :
       seorang dosen sedang menyampaikan materi kepada mahasiswanya, dan beliau sangat bersemangat. beliau juga menanamkan nilai-nilai yang baik kepada mahasiswanya. suatu ketika sang dosen mempunyai suatu gagasan akan mengadakan wakaf buku, beliau memiliki jargon one person, one book. yang setiap mahasiswa menyumbang buku untuk di berikan kepada pesantren-pesantren dan kampung-kampung yang masih tertinggal dalam masalah pendidikan. pak dosen share kepada mahasiwanya akan manfaat membaca dan memajukan bangsa indonesia salah satunya dengan menanamkan budaya membaca dalam segala usia. dengaan begitu para mahasiswanya akan terpengaruh dengan kegiatan positif dosen tersebut. mahasiswa juga akan sadar akan petingnya membaca buku.